
*Pameran dan Edukasi Transformasi Bararak Bako di Nagari Singkarak: Upaya Melestarikan Budaya dengan Karya Tari Alek Nagari*
Nagari Singkarak, yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, baru-baru ini menjadi saksi dari sebuah acara yang sarat makna budaya. Pameran dan edukasi bertajuk "Transformasi Bararak Bako dengan Karya Tari Alek Nagari" digelar dengan tujuan untuk melestarikan tradisi dan budaya asli Minangkabau yang kian tergerus zaman. Program ini merupakan bagian dari upaya Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) untuk menjaga dan memperkenalkan kebudayaan yang ada di nagari-nagari di Sumatera Barat.
Pada acara pembukaan yang penuh semangat ini, warga Nagari Singkarak berkumpul di lokasi pameran yang diselenggarakan dengan harapan dapat mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya melestarikan budaya lokal. Pameran ini tidak hanya menampilkan berbagai artefak dan simbol budaya Bararak Bako, tetapi juga memperkenalkan seni tari tradisional Minangkabau, yakni Tari Alek Nagari, yang menjadi sajian utama dalam acara tersebut.
*Transformasi Bararak Bako: Menjaga Tradisi di Era Modern*
Bararak Bako adalah tradisi yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Minangkabau. Secara harfiah, Bararak Bako dapat diartikan sebagai prosesi penyambutan yang penuh makna, baik dalam acara adat maupun perayaan penting lainnya. Sebagai salah satu bagian dari budaya adat Minangkabau, Bararak Bako melambangkan rasa hormat, persaudaraan, dan solidaritas antarwarga. Melalui program ini, BPK berupaya melakukan transformasi Bararak Bako agar tetap relevan dan diterima oleh masyarakat modern, tanpa mengurangi nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Dalam pameran ini, para pengunjung dapat melihat berbagai aspek dari tradisi Bararak Bako yang dipertunjukkan secara visual, serta mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang filosofi yang mendasari setiap elemen dari budaya tersebut. Transformasi yang dilakukan tidak hanya sebatas visual, tetapi juga dalam hal pengembangan dan penyampaian nilai-nilai budaya tersebut melalui media yang lebih modern, agar tetap bisa diterima oleh masyarakat zaman sekarang.
* Oyak Osen : icount dari prosesi bararak bako dinagari singkarak* Salah satu atribut yang menjadi icon arakan di dalamnya yaitu adanya “manjunjuang Oyak Osen”, yang merupakan ciri khas bararak Bako di nagari singkarak, yang memiliki filosofi dan nilai-nilai adat yang kuat dan tetap menyesuaikan dengan aturan Adat yang ada di nagari singkarak.
*Tari Alek Nagari: Menghidupkan Semangat Kebersamaan*
Salah satu aspek yang tidak kalah menarik dalam acara ini adalah pertunjukan Tari Alek Nagari, sebuah karya seni yang menggabungkan gerakan tari tradisional dengan pesan kebersamaan dan persatuan. Tari Alek Nagari merupakan bagian dari budaya Minangkabau yang menggambarkan proses kehidupan masyarakat nagari dalam menjalani adat dan tradisi mereka. Gerakan tari ini penuh dengan simbolisme, yang menggambarkan kerjasama antara individu dan masyarakat dalam menjaga keharmonisan sosial.
Dalam pameran ini, Tari Alek Nagari ditampilkan sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali kesenian yang menjadi warisan budaya Nagari Singkarak. Kehadiran tarian ini menjadi simbol kekuatan masyarakat Minangkabau dalam menjaga nilai-nilai luhur adat yang diwariskan secara turun-temurun.
*Daya Desa dan Daya Warga: Peran Aktif dalam Pelestarian Budaya*
Di balik suksesnya acara pameran ini, terdapat peran penting yang dimainkan oleh Daya Desa dan Daya Warga. Willy Fernanda, yang dipercaya Wali Nagari Singkarak Bapak Rahman, S.Pd menjadi Daya Desa Nagari Singkarak, memimpin dengan penuh dedikasi dalam menyukseskan acara ini. Daya Desa, sebagai organisasi yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan agar acara ini dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, mereka juga turut serta dalam menjaga kelestarian budaya lokal yang ada di Nagari Singkarak.
Sebagai Daya Desa, Willy Fernanda menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan Bararak Bako dan Tari Alek Nagari kepada masyarakat luas, tetapi juga untuk mengingatkan pentingnya melestarikan budaya sebagai warisan yang tidak ternilai harganya. “Dengan adanya pameran ini, kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, bisa memahami dan menyadari betapa pentingnya budaya lokal kita, dan bagaimana tradisi seperti Bararak Bako ini masih relevan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
*Komitmen untuk Melestarikan Budaya*
Acara pameran dan edukasi ini juga menunjukkan komitmen yang kuat dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia, khususnya yang ada di Sumatera Barat. Dukungan penuh terhadap program-program kebudayaan, seperti yang ditunjukkan oleh BPK, sangat penting agar tradisi dan budaya kita tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi.
Sebagai masyarakat yang terus berkembang, sudah seharusnya kita tidak hanya mengapresiasi kebudayaan, tetapi juga ikut berperan dalam melestarikannya. Pameran dan edukasi transformasi Bararak Bako di Nagari Singkarak ini menjadi contoh nyata bagaimana upaya pelestarian budaya dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari tingkat desa hingga instansi pemerintah.
Dengan harapan agar generasi mendatang lebih mengenal dan mencintai budaya lokal, acara ini menjadi titik awal untuk membangkitkan kembali semangat kolektif dalam menjaga kebudayaan Minangkabau yang penuh makna. Seperti yang ditegaskan oleh Wali Nagari Singkarak Bapak Rahman, S.Pd, "Kita harus terus mendukung setiap kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan, karena budaya adalah jati diri kita yang harus dijaga dan diwariskan."
Melalui program ini, diharapkan masyarakat Nagari Singkarak dapat terus melestarikan Bararak Bako dan Tari Alek Nagari, serta budaya lainnya, sebagai bagian dari identitas dan warisan yang tak ternilai harganya. Dengan semangat bersama, budaya kita akan tetap hidup dan dihargai oleh generasi masa depan.